ilustrasi minyak gemuk bearing industri

Ternyata Inilah Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mutu dari Minyak Gemuk Bearing Industri

Supaya proses di industri dapat berjalan dengan lancar secara tidak langsung juga dipengaruhi oleh kualitas pelumas dari bearing yang digunakan hal ini karena pelumas inilah yang akan menjaga keawetan dari bearing tersebut. Oleh karenanya alangkah baiknya anda perlu tahu parameter apa saja yang menentukan mutu suatu minyak gemuk bearing industri, yaitu :

  1. Kekentalan /viskositas

Pada pelumas yang menggunakan minyak gemuk bearing industri /grease memiliki sifat lebih kental daripada yang  berbahan oli. Kekentalan ini menyebabkan pelumas lebih tidak cepat menguap sehingga lebih tahan lama menempel pada bearing. Dengan demikian waktu penggantiannya juga lebih lama. Namun berisiko meninggalkan sisa-sisa padatan  yang bisa mengganggu kinerja bearing itu sendiri

Sementara menggunakan oli yang sifatnya cair tidak akan meninggalkan sisa apapun. Namun lebih cepat menguap sehingga harus lebih sering diganti. Dengan perbedaan itu grease lebih cocok dibanding oli untuk sistem operasi yang putarannya cepat dan intens seperti  bearing pada mesin industri. Selain itu grease juga lebih tepat digunakan untuk melumasi bagian kendaraan bermotor yang konstan sering mendapatkan gaya tekan tinggi seperti pedal rem, gas, serta as roda depan dan belakang

  1. Indeks viskositas

Meskipun antara pelumas yang 1 dengan yang lain saat dibandingkan secara visual dan sentuhan sama-sama kental tapi bisa saja karakteristiknya berbeda. Salah 1 karakteristik tersebut adalah saat pelumas tersebut dikenakan pada suhu tinggi. Ada pelumas yang awalnya kental menjadi lebih cair saat digunakan pada suhu panas dan begitu pula sebaliknya saat suhu mendingin. Namun ada juga yang tetap stabil pada kondisinya tidak terpengaruh suhu. Sifat inilah yang dinamakan indeks viskositas yang dibagi dalam 3 kategori berikut  :

  1. High Viscosity Index, pelumas bisa masuk golongan ini jika saat diuji memberikan angka di atas 80.. 
  2. Medium Viscosity Index, pelumas menghasilkan nilai  40–80. 
  3. Low Viscosity, angka yang didapatkan dari suatu pelumas yang diuji  di bawah 40.

Semakin tinggi nilai ini maka semakin stabil pula pelumas dalam mempertahankan bentuk fasanya, tidak peduli tinggi rendahnya suhu.